Hampir 500.000 anak per tahun dirawat karena cedera otak traumatis (TBI) di seluruh negeri. Ini berarti bahwa anak-anak merupakan 35% dari total jumlah TBI yang dirawat setiap tahun. Angka yang mengejutkan ini bahkan belum termasuk jumlah anak-anak yang meninggal akibat TBI.
Cedera otak traumatis (TBI) adalah cedera pada otak yang disebabkan oleh benturan, pukulan, goncangan, atau benturan keras pada kepala yang mengganggu fungsi otak normal. Gangguan ini dapat menyebabkan periode tidak sadar, pusing, muntah, cacat mental, cacat fisik, atau bahkan kematian. TBI memiliki tingkat keparahan mulai dari “ringan”, misalnya gegar otak, hingga “parah.” TBI bukanlah sesuatu yang terjadi saat kelahiran atau dialami sebelum anak lahir. TBI dapat disebabkan oleh jatuh, kecelakaan mobil, atau penyerangan.
Cedera otak menyebabkan otak berfungsi dengan cara yang berbeda, yang dapat menyebabkan kepribadian anak berubah. Banyak anak akan mengubah cara mereka bertindak, bergerak, dan berpikir, yang akan, lebih sering daripada tidak, memengaruhi cara anak berprestasi di sekolah. TBI dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam cara berpikir dan penalaran anak, pemahaman kata-kata, ingatan, perhatian, pemecahan masalah, aktivitas fisik, penglihatan, dan pendengaran.
Banyak siswa yang menderita TBI dianggap menderita dan diperlakukan seolah-olah mereka memiliki ketidakmampuan belajar, gangguan emosi, atau keterbelakangan mental. Pada akhirnya, anak-anak dengan Cedera Otak Traumatis mungkin tidak dididik dengan cara yang mereka butuhkan. Anak-anak yang menderita TBI mungkin tampak tidak berbeda dari anak-anak yang lahir dengan disabilitas mental, tetapi pemahaman mereka tentang masalah mereka sangat berbeda. Banyak anak sering kali dapat mengingat bagaimana mereka sebelum cedera dan mungkin memiliki masalah emosional dalam menyesuaikan diri dengan disabilitas baru mereka. Orang tua, teman, dan guru juga mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan disabilitas anak. Orang tua harus mempertimbangkan untuk mencari konseling atau beberapa jenis terapi untuk mempelajari cara menghadapi perubahan yang dialami anak mereka.
Disarankan agar orang tua mencari tahu program pendidikan khusus apa saja yang ditawarkan oleh berbagai sekolah agar anak dapat kembali ke kehidupan publik dengan lebih lancar. Dan selalu ingat, gejala TBI tidak selalu statis. Sepanjang hidup seorang anak, disabilitas mental, fisik, dan emosionalnya dapat memburuk atau membaik. Orang tua harus selalu siap menghadapi perubahan apa pun yang mungkin terjadi. Sangat penting untuk tetap mendapatkan informasi tentang TBI karena semakin banyak Anda tahu tentang TBI, semakin Anda akan dapat memahami dan membantu anak Anda.